Semua
yang terjadi didalam hidupku adalah takdir yang harus aku jalani, yang harus
aku lalui dan patut aku syukuri. Semua yang terjadi padaku pasti memiliki
hikmah dan pelajaran berharga yang harus aku tahu, aku tak bisa menyalahkan
siapa-siapa karena yang menjalani dan yang melaluinya adalah aku. Aku sempat
berfikir buat apa aku hidup kalau terus-terusan seperti ini tapi kembali lagi
Allah tidak akan menciptakan suatu makhluk jika tidak memiliki tujuan atau
maksud tertentu, tugasku sekarang adalah terus melangkah kedepan menjalani
hidup yang semestinya dan sesekali menoleh kebelakang tapi tidak untuk terpuruk
didalamnya, Karena aku tahu masa lalu tidak untuk didiami dan masa lalu bukan
menjadi acuan untuk masa depan.
Aku
bukan anak SD lagi, yang mengartikan hidup sebagai permainan yang hanya ingin
bersenang-senang, dan tidak mengetahui apa-apa. Aku bukan anak umur 10 tahun
lagi, yang menangis hanya untuk menarik simpati dari orang tua dan orang-orang
disekitarku. Tapi Setidaknya aku bisa belajar dari anak SD atau anak umur 10
tahun. Mereka masih bisa tersenyum bebas tanpa ada beban pikiran dan masalah
yang menderanya, mereka masih asyik bermain-main dengan dunianya. Andai waktu
bisa kembali kemasa-masaku itu, aku sangat ingin menikmati masa-masa dimana aku
sama sekali belum mengenal CINTA. Aku masih ingin bersenang-senagn dengan
hidupku tanpa ada SAKIT HATI. Tidak seperti sekarang ini, hatiku sudah peka dan
tak bisa mencintai lagi. Aku bahkan menutup diriku, hatiku mati rasa atau
bahkan sudah tak bisa merasakan CINTA lagi. Ingin rasanya aku mencopot hatiku
agar aku tak merasakan jatuh cinta dan patah hati lagi, ingin rasanya aku
mencopot otakku, agar aku tidak memikirkan orang-orang yang pernah menyakitiku.
Aku tak kuasa menahan rasa sakit hati yang mereka berikan padaku.
Masa
lalu benar-benar membunuhku, Masa lalu benar-benar menghujamku hingga aku tak
bisa menata hidupku dan masa depanku untuk sekarang ini. Aku tak bisa berbuat
banyak, aku juga tak bisa duduk diam begitu saja dan membiarkan semua hal terjadi
tanpa kendali dari diriku sendiri. Tak harus disesali, inilah yang memang
seharusnya terjadi pada diriku. Apa aku harus melawan takdir yang sudah
digariskan, apa aku harus menghina Tuhanku sendiri atas apa yang sedang terjadi
dan atas apa yang dia berikan untukku. Aku yang membiarkan ini terjadi, aku
yang membiarkan diriku merasakan sakit yang teramat perih, Allah pernah
menegurku tapi aku tidak memperdulikan teguran itu dan akhirnya sakit itupun
datang. Sakit hati yang diberikan oleh lelaki yang sangat aku cintai,
kedengaraanya memang sedikit aneh tapi mau bagaimana lagi semuanya telah
terjadi, disetiap Doa aku selalu meminta kepada-NYA “Tolong tunjukkan yang
terbaik untukku” dan aku meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam
hidupku kemarin,hari ini,esok dan seterusnya itulah yang terbaik yang Allah
tunjukkan dan patut aku syukuri dan harus aku jalani dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar